Jumat, 26 Februari 2010

Obsesi atau Obsesif

Obsesi berarti motivasi atau keinginan yang kuat pada diri seseorang untuk mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Dengan obsesi kita jadi tahu apa yang diinginkan dan lebih termotivasi untuk bekerja keras. Dengan obsesi juga kita bisa memasang target pekerjaan semaksimal mungkin, karena kita tahu hal-hal seperti apa yang dibutuhkan untuk mewujudkan impian kita itu. Tetapi jangan sampai niat untuk menjadi sesuatu atau mendapatkan sesuatu jadi mendominan pikiran kita, sampai-sampai kita tidak ingin lagi memikirkan yang lain selain bagaimana cara terbaik dan tercepat untuk bisa mendapatkan keinginan kita, Inilah yang disebut obsesif atau terobsesi. Pokoknya saat kita merasa bahwa kita harus mendapatkan apapun yang diinginkan dan tidak peduli bagaimana caranya, itu salah satu tanda bahwa kita sudah mulai obsesif.

Pernah dengar pepatah ‘Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit’, pepatah itu ada benarnya. Dengan memiliki cita-cita tinggi, akan memotivasi kita untuk berusaha agar dapat mewujudkannya. Ini adalah obsesi dalam bentuk positif, agar obsesi tidak bermutasi menjadi obsesif, ada hal penting yang harus kita perhatikan:

 Get real
Kita harus bisa menyesuaikan obsesi dengan kemampuan yang dimiliki, karena yang tahu kemampuan kita adalah diri kita sendiri. Jadi bila kita sudah tahu bahwa kita ’tuli’ nada, jangan memaksakan diri untukk tetap ikut idol.

 Menghargai orang lain
Walaupun kita sedang berusaha keras, bukan berarti kita tidak peduli pada orang-orang di sekeliling kita. Baik dari keluarga, sahabat, pacar, bahkan tetangga kita sekalipun. Kita tetap harus menghargai semua yang telah dilakukan orang lain. Dengan begini kita tidak akan merugikan atau menyakiti orang lain, hanya gara-gara kita sedang mengejar obsesi.

 Kompromi
Bila segala usaha sudah dicoba dan tidak kunjung menghasilkan, cobalah berusaha untuk menerimanya. Mungkin saat ini memang belum waktunya kita mendapatkan apa yang kita harapkan. Berkompromilah dengan kekuatan ruang dan waktu yang terangkum dalam proses perjalanan hidup. Maka kita bisa menikmati hidup, tanpa terengah-engah. Percayalah, kompromi bukan berarti kalah.

 Keep on going
Selama kita masih bisa mengontrol obsesi untuk menjadi seorang superstar, teruslah berjuang. Adalah hak manusia untuk menemukan kebahagiaannya sendiri. Begitu juga kita, asal kebahagiaan itu tidak dibangun di atas penderitaan orang lain.

Pernah dengar soal Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yaitu tingkah laku individu, dimana ia sangat terobsesi pada sesuatu, sehingga mudah ’terganggu’ bila hal itu tidak terpenuhi. Hal ini bisa dilihat dari tingkah laku yang mengerjakan sesuatu yang sama dan berulang-ulang. Misalnya seperti Jack Nicholson dalam film As Good As It Gets yang terobsesi pada kebersihan. Sehingga kemana ia pergi, ia akan mencuci tangan berulang kali agar selalu bersih. OCD ini sudah termasuk salah satu penyakit kejiwaan dalam ilmu psikologi klinis. Yang bisa dilakukan untuk mengobatinya adalah dengan menerapkan terapi, memberi obat penenang dan mengenalkan kebiasaan dan hal baru agar pikirannya tidak terfokus pada obsesinya terus menerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar