Minggu, 05 Desember 2010

Objek PariWisata Danau/ Telaga/ Situ Patengan


            Berada pada ketinggian sekitar 1600 m dari permukaan laut danau Patenggang atau lebih dikenal dengan nama Situ Patengan oleh masyarakat setempat, yang menempati areal seluas 150 Ha. Dahulunya kawasan ini merupakan kawasan cagar alam atau taman nasional.
            Sejarah Situ Patengan dahulunya adalah sebuah danau atau telaga yang di temukan pada jaman belanda pada tahun 1919 namun pada tahun 1981 telah resmi berubah menjadi sebuah taman wisata atau objek wisata dan perkebunan. Yang sebelumnya di kelola oleh PERHUTANI (Perusahaan umum kehutanan Indonesia) yang sekarang menjadi PT. PERHUTANI (Perusahaan Terbatas kehutanan Indonesia) kini danau Situ Patengan Di kelola oleh dua lembaga yaitu BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan PT. PERHUTANI yang masih mengelola danau atau telaga Situ Patengan ini dan pihak pengelola pun menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata.
Dan untuk menikmati objek wisata ini terdapat berbagai fasilitas seperti perahu yang bisa di sewa untuk mengelilingi sebuah pulau kecil yang berada di bagian tengah danau yang bernama Pulau Sasaka pulau ini tampak rindang dengan banyaknya pohon-pohon tinggi yang tumbuh di dalamnya Sementara di seberang danau terdapat lokasi yang cukup menarik yang diberi nama Batu Cinta yang konon di percayai akan memberi kelanggengan cinta bagi pasangan yang datang berkunjung ke lokasi tersebut.
      

            Situ Patengan merupakan salah satu obyek wisata yang banyak di minati Situ ini terletak di tengah-tengah hamparan perkebunan teh dengan suasana perbukitan dan udara dingin di tengah situ terdapat batu cinta yang bisa di lihat untuk mencapai tempat tersebut bisa menyebranginya dengan menggunakan perahu yang sudah tersedia, Tempat wisata ini sangat cocok untuk tempat berpiknik dengan teman-teman atau keluarga. Selain bisa menikmati pemandangan alamnya, bisa juga menikmati segarnya udara sambil berpiknik.
            Selain bisa menikmati pemandangan dari pinggir danau bisa juga menyewa perahu untuk mengelilingi danau terutama mengunjungi pulau yang menjadi pelengkap legenda Situ Patengan pulau asmara dan batu cinta merupakan lokasi yang menjadi tujuan para wisatawan konon menurut cerita, siapapun yang singgah ke batu cinta dan mengelilingi pulau asmara maka akan mendapatkan cinta abadi, hal inilah yang mungkin menjadikan batu cinta dan pulau asmara menjadi tempat yang membuat para wisatawan penasaran.
                  
           Tanpa membeli cinderamata sebagai oleh–oleh atau sekedar untuk mengingatkan bahwa pernah mengunjungi lokasi wisata Situ Patengan. tidak perlu bersusah payah untuk bisa mendapatkan cinderamata, karena di dalam lokasi wisata banyak terdapat toko–toko yang menyediakan berbagai macam cinderamata. Situ Patengan menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya adalah area parkir yang cukup luas, toilet, mushola, hingga rumah makan. Selain itu, bila membawa bekal sendiri, bisa juga menyewa tikar yang bisa digunakan sebagai tempat istirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Patenggang dan juga bersantap siang.
            Pengunjung tak akan dapat melupakan keindahan alam sekitarnya, seperti areal perkebunan teh Rancabali yang menghampar luas, serta kawasan hutan pinus cagar alam Patengan yang asri dan sejuk. Pengunjung dapat menikmati keindahan panorama alam sekeliling danau dengan speed boat, perahu dayung warna-warni, sepeda air, dan genjot bebek yang disewakan. Bagi pengunjung yang ingin memancing di kawasan ini terdapat lokasi untuk memancing di sekitar Situ Patengan terdapat danau-danau kecil yang tak kalah indahnya danau-danau ini biasanya dijadikan penduduk sekitarnya sebagai tempat untuk menangkap ikan bagi pengunjung yang ingin berkemah di kawasan ini terdapat camping ground yang sangat cocok dilakukan bersama keluarga atau kolega.
Mitos 
Menurut Sumber Mitos masyarakat patengan:
            Berasal dari bahas sunda pateangan teangan (saling mencari) mengisahkan cinta putra prabu dan putri titisan dewi yang besar bersama alam yaitu kisantang dan Dewi Rengganis mereka berpisah untuk sekian lamanya karena cintanya yang begitu dalam mereka salin mencari dan akhirnya bertemu disebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan batu cinta
            Dewi Rengganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (pulau asmara/pulau sasaka).
menurut cerita ini yang singgah dibatu cinta dan mengelilingi pulau asmara senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.
            Dari cerita ini berkembanglah sebuah mitos, yaitu bagi pasangan kekasih yang ingin hubungan mereka langgeng datang keSitu Patengan dan bersama-sama berperahu mengelilingi danau sampai kepulau asmara dan batu cinta.
            Perahu yang tersedia ini cukup banyak jumlahnya, dan dalam kondisi yang bagus atau terawatt warna perahu yang cerah cukup kontras atau menyolok sekali dengan lingkungan sekitarnya yang didominasi warna hijau fasilitas sarana transportasi air yang disewakan di tempat ini berupa penyewaan perahu dayung, perahu boat dan sepeda air dengan harga yang masih bisa dinegosiasikan dengan pemiliknya terdapat pula fasilitas gazebo maupun tempat-tempat duduk tanpa atap yang terbuat dari semen untuk keperluan menikmati panorama sekitar dari tepi danau urusan makanan pun bukanlah suatu hal yang sulit di karenakan banyaknya warung penjual makanan yang dekat dengan areal parkir.

Lokasi
            Kawasan Situ Patengan terletak di desa patengan kecamatan rancabali kabupaten Bandung provinsi jawa barat Indonesia kawasan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota bandung.

 Akses
            Terletak di sebelah selatan kota Bandung tepatnya di perkebunan Rancabali kecamatan Rancabali kabupaten Bandung dapat ditempuh dengan jarak 47km dari kota Bandung dengan waktu tempuh sekitar dua jam sampai tiga jam kendaraan yang dapat digunakan Transportasi umum.
            Dari kota bandung pengunjung yang membawa kendaraan pribadi dapat langsung menuju kawasan Situ Patengan melewati kota ciwidey, gerbang utama menuju kawasan wisata bandung selatan.
  
 Retribusi
           Tiket Masuk
            Dewasa         : Rp. 4000,-  Motor Rp. 3000
            Anak-anak     : Rp. 4000,-  Mobil  Rp. 5000
            Jam buka       : Tiap hari : 24 jam

Akomodasi
 Akomodasinya bisa didapatkan di daerah sebelum Situ Patengan atau di daerah ranca upas Di kawasan Situ Patengan terdapat berbagai fasilitas penunjang tikar tempat duduk dan perahu-perahu yang disewakan.

 Fasilitas
- Perahu
            - Rumah makan
            - Mushola
            - Tempat duduk                               
- Toko Souvenir       
- Area parkir
- Toilet

1 komentar: