PENGERTIAN ADIL
Adil menurut bahasa adalah tidak berat sebelah, tidak memihak atau manyamakan yang satu dengan yang lain.
Adil menurut istilah adalah seimbang atau tidak memihak dan memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.
Kata adil sering disinonimkan dengan kata al musawah (persamaan) dan al qisth (moderat/seimbang) dan kata adil dilawankan dengan kata dzalim.
MENURUT PARA ULAMA
1. Adil dalam arti “sama”
Dalam arti memperlakukan sama terhadap orang-orang, tidak membedakan hak-haknya.
Firman Allah dari Q.S. an-Nisa (4) ayat 58 berikut :
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.(Q.S. an-Nisa : 58)
2. Adil dalam arti “seimbang”
Keseimbangan sangat diperlukan dalam suatu kelompok yang didalamnya terdapat beragam bagian yang bekerja menuju satu tujuan tertentu. Dengan terhimpunnya bagian-bagian itu, kelompok tersebut dapat berjalan atau bertahan sesuai tujuan kehadirannya.
Firman Allah dalam surat al-Infithar (82) ayat 6-7 berikut :
Artinya :
Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (Q.S. al Infithar :6-7)
Kata عدل dalam ayat tersebut berarti seimbang. Tubuh manusia akan normal selama bagian-bagian tubuh itu semua bekerja atau berfungsi sesuai tujuan kehadirannya.
3. Adil dalam arti “Perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu kepada setiap pemiliknya”
Pengertian inilah yang didefinisikan dengan “menempatkan sesuatu pada tempatnya” atau “memberi pihak lain haknya melalui jalan yang terdekat”. Lawannya adalah kezaliman dalam arti melanggar hak-hak pihak lain. Pengertian ini melahirkan keadilan sosial.
4. Adil yang dinisbatkan kepada Ilahi
Adil disini artinya memelihara kewajaran atas berlanjutnya eksistensi, tidak mencegah kelanjutan eksistensi dan perolehan rahmat sewaktu terdapat banyak kemungkinan untuk itu”. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikanNya. Keadilannya mengandung konsekwensi bahwa rahmat Allah swt. tidak tertahan untuk diperoleh, sejauh makhluk itu dapat meraihnya.
GOLONGAN BERLAKU ADIL
Berlaku adil dapat digolongkan menjadi 4 macam :
1. Adil kepada Allah
· adil kepada Allah SWT dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dalam menyembahNya dan sifat-sifatNya
· taat kepadaNya
· senantiasa mengingatNya
· selalu bersyukur kepadaNya
2. Adil Kepada diri sendiri
· Adil dalam keyakinan dengan tidak meyakini kebenaran, kejujuran, dan dirinya tidak dipuji dengan sesuatu yang tidak ada pada dirinya
· Adil dalam perkataan dengan tidak bersaksi dengan kesaksian palsu dan tidak dikatakan sebagai pembohong
· Belajar dengan baik dan tekun
· Tidak memaksakan diri untuk melakukan hal diluar kemampuan
· Menjaga kesehatan
3. Adil kepada sesama manusia
· Adil dalam memberikan keputusan hukum kepada manusia dengan memberikan hak kepada pemiliknya
· Memberikan hak orang dengan baik dan sesuai
· Menghormati dan menghargai hak orang lain
· Berkata sopan dan menyanyanginya
· Mendoakan hal baik untuk orang tua
4. Adil kepada sesama makhluk Allah SWT (alam sekitar)
· Merawat, memelihara dan menjaga hutan
· Tidak membuang sampah sembarangan
· Menanam pohon dan tanaman
· Melestarikan hewan langka
· Melindungi flora dan fauna sekitar kita
HIKMAH BERLAKU ADIL
1. Terciptanya ketentraman hati pada diri sendiri
2. Terciptanya rasa aman, tenteram dan tidak ada rasa khawatir terhadap orang lain.
3. Memberantas kezaliman dan tindak tercela dalam masyarakat
4. Akan menumbuhkan semangat bekerja dan kreativitas dalam bekerja
5. Meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk individu maupun social
6. Meningkatkan keistiqomahan seseorang
7. Lebih mendekatkan diri pada Allah SWT
8. Membentuk diri lebih jujur dan berwibawa
CONTOH BERPERILAKU ADIL
1. ADIL KEPADA ALLAH SWT
Dengan beribadah kepada Allah seperti shalat 5 waktu yang tidak pernah terlewat dan dilaksanakan tepat waktu serta selalu membaca al-qur’an dalam tiap waktu kosong kita, maka kita telah bersikap adil kepada Allah SWT yang telah menciptakan kita sebagai makhluk-Nya. Jika kita tidak pernah melaksanakan shalat apalagi membaca al-qur’an karena lebih mementingkan kepentingan duniawi, maka kita telah berpaling dan sombong dihadapan Allah. Kita harus sadar bahwa didunia ini kita hidup karna ridho dan rahmat Allah, maka kita harus lebih mementingkan beribadah kepada Allah daripada hal duniawi.
Cukup dengan shalat tiap waktu dengan disiplin dan membaca al-qur’an walau satu ayat, maka kita telah mewujudkan sikap adil terhadap Allah SWT dalam kehidupan kita.
2. ADIL KEPADA DIRI SENDIRI
Dengan belajar yang tekun dan disiplin kita telah berperilaku adil terhadap diri kita sendiri karena kita telah memenuhi kebutuhan otak kita dengan menggunakannya dalam hal baik dan mengisinya dengan ilmu-ilmu yang berguna dan baik. Karena dengan kita menggunakan otak untuk belajar dan berfikir berarti kita telah memelihara otak dengan baik, otak kita dapat berkembang dengan baik dan membuat kualitas otak semakin baik. Berbeda halnya jika otak kita didiamkan dan tidak pernah diasah otak kita akan rusak dan kualitas otak semakin menurun, hal itu membuat ketidakadilan terhadap diri sendiri.
Cukup dengan belajar yang tekun dan disiplin kita telah menggunakan dan memelihara otak kita dengan baik hingga dapat berkembang dengan baik dan bermanfaat pula bagi kehidupan kita, maka kita telah mewujudkan sikap adil terhadap diri sendiri dalam kehidupan kita.
3. ADIL KEPADA SESAMA MANUSIA
Dengan berbakti, menghormati dan menyanyangi orang tua kita telah berperilaku adil kepada orangtua kita yang telah merawat dan membimbing kita dari sejak kecil hingga dewasa kelak. Sikap kita yang baik kepada orangtua tanpa disadari telah membuat orangtua bangga dan bahagia dengan kita. Jika kita membuat orangtua kecewa bahkan terluka, maka kita telah menyakiti orangtua kita yang tanpa kita sadari kita telah memperlakukan orangtua kita secara tidak adil karena merenggut kebahagiaannya dengan kita. Sebenarnya dengan kita membuat orangtua bahagia dan bangga kita telah memberikan keadilan terhadap orangtua kita dan membuat orangtua kita nyaman dengan kita sebagai anaknya.
Cukup dengan sikap kita yang berbakti, menghormati dan menyanyangi orangtua dengan penuh cinta juga kasih sayang, maka kita telah bersikap adil terhadap sesama manusia dalam kehidupan kita.
4. ADIL KEPADA ALAM SEKITAR
Dengan menjaga serta merawat lingkungan sekitar seperti membersihkan solokan-solokan sekitar kita dan menanam berbagai pepohonan juga tanaman kita telah berperilaku adil terhadap alam sekitar. Karena dengan kita membersihkan solokan dari sampah dan menanam pohon agar terhindar dari pemanasan global kita telah peduli dan menyelamatkan keadaan alam dari kerusakan serta menyelamatkan makhluk hidup didunia dari kemusnahan karena keadaan alam yang rusak. Jika kita bersikap tidak peduli terhadap alam sekitar maka tanpa kita sadari kita telah merusak alam dan membiarkan berbagai bencana muncul hingga merugikan kita. Maka kita harus menjaga dan merawat lingkungan kita agar alam ini semakin baik, indah dan menguntungkan bagi kita.
Cukup dengan membersihkan solokan dari sampah secara bersama-sama dan rutin serta menanam pohon pada lahan penghijauan dengan baik, maka kita telah bersikap adil terhadap alam sekitar dalam kehidupan kita.